Rabu, 26 Juni 2013

Jangan Menjajah Diri Sendiri



Tidak ada penderitaan melebihi pahitnya dijajah diri sendiri. Terlebih lagi bagi yang tidak menyadari. Sebab sejatinya dosa, kesalahan, maksiat, jalan hidup yang menyimpang dari aturan Ar-Rahman, adalah bentuk penjajahan atas diri sendiri. Sebab tidak ada perbuatan yang tak terbalas. Baik dan buruknya. Kecil dan besarnya. Tampak dan tersembunyinya.
Ya. Sejatinya semua dosa dan maksiat yang kita lakukan adalah bentuk penjajahan atas diri kita sendiri. Yang akumulasinya mengkristal dalam kegalauan dan kegersangan hati. Hidup tidak tenang dan nyaman. Betapapun dunia berada dalam genggaman.
Ada sepi yang menggelayuti hati. Sepi tak terperi. Ada duka yang menoreh jiwa. Duka tak terkira. Mungkin, kita bisa menghibur diri dengan kidung-kidung ria dan bait-bait indah puisi. Tapi semuanya nihil. Imitasi. Atau juga bersembunyi di balik benteng istana dunia yang rapuh bak sarang laba-laba. Semuanya tak berarti. Sama sekali. Sebab tidak ada jalan lain untuk merdeka dari penjajahan ini, selain dengan menyadari, mengakui dan tulus mau kembali pada pangkuan Ilahi.
Sudah saatnya untuk memerdekakan diri. Hapus tirani. Jangan lagi jadi diktator atau koloni atas diri sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar