Layaknya sebuah
pendakian, maka hari-hari yang kita lalui dalam lorong waktu ini adalah sebuah
pendakian menuju puncak kemuliaan. Akan kita temukan di sana tebing-tebing yang
terjal, bebatuan cadas yang rancak melukai kaki. Bahkan setiap saat maut
mengintai garang dari segala sisi.
Tapi, kita tidak boleh berhenti betapapun beratnya medan. Terlalu riskan kalau hanya mendaki sejengkal dakian. Berjalan hanya sepenggal jalan.
Tapi, kita tidak boleh berhenti betapapun beratnya medan. Terlalu riskan kalau hanya mendaki sejengkal dakian. Berjalan hanya sepenggal jalan.
Sahabat…
Jangan pernah berhenti untuk berjalan dan mendaki. Ingatlah selalu. Bahagia dan derita yang datang silih berganti dengan sejuta ragamnya, itu tidak lain hanya pernak-pernik kehidupan saja. Agar hidup ini punya warna. Supaya hidup ini punya nuansa. Inti dari itu semua akan bermuara pada satu pertanyaan, apakah dengan melewati semua pernak-pernik kehidupan itu kita akan tetap setia untuk menghambakan diri pada-NYA? Moga saja. Aamiin.
Jangan pernah berhenti untuk berjalan dan mendaki. Ingatlah selalu. Bahagia dan derita yang datang silih berganti dengan sejuta ragamnya, itu tidak lain hanya pernak-pernik kehidupan saja. Agar hidup ini punya warna. Supaya hidup ini punya nuansa. Inti dari itu semua akan bermuara pada satu pertanyaan, apakah dengan melewati semua pernak-pernik kehidupan itu kita akan tetap setia untuk menghambakan diri pada-NYA? Moga saja. Aamiin.