Selasa, 09 Juli 2013

Mencintaimu Dalam Diam 02




Jangan tanya lagi tentang itu, karena hati ini sudah mulai memahami, ya memahami arti dari sebuah jawaban. Bukankah setiap satu persoalan namun jawabannya bagaikan menepuk tangan sebelah. Memang sulit untuk meramalkan sesuatu yang ada dihati jika hati ini menyimpan rapi tentang rasa dan kisah, yaps kisah yang mendamba rasa, rasa cinta yang tersembunyi rapi dalam diamku.

Apakah salah yang telah dirasakan ini dan salah juga kekaguman yang datang ini, sedangkan aku punya naluri yang merasakan getaran jiwamu, adakah rasa ini juga dari rasa cintamu, degupan jantungku ini berdegup kencang saat aku mengingatmu. mataku ini  sering melihat keindahan darimu.

Biarkan aku mengagumimu pada pesona perubahanmu, saat mula aku mengenalmu, biarkan aku menyimpan sejuta harapan mengenangmu, biarkan aku mencoba dan tak peduli apa kau mengetahui atau sebaliknya, maka biarlah aku terus merasakan getaran kekaguman di dalam hati ini demi karena perubahan ini.

Percayalah tidak kan pernah Aku menyia-nyiakan perubahan indah darimu itu karena aku juga  tak mau memungkiri janji pada hati ini. Ya berjanji untuk tidak mengisinya saat ini. Dan izinkanlah aku mencuri khayalan denganmu agar kau tahu, cintamu akan selalu dihatiku dan aku akan selalu mengagumimu sekalipun kita tak mungkin bersama, tapi kau akan selalu dihatiku. Tidak pernah ku sesali sekalipun aku akan melepaskan rasa kagum itu diakhir pertemuan kita nanti. Tanpa dirimu aku bagaikan manusia yang sepi tanpa cinta. kerana keindahan dirimu itu telah memecah kesepian hati. Selagi Aku masih boleh bertahan, selagi aku masih bernafas, Aku akan terus mengagumimu. Yups mengagumimu dalam cinta yang bertabur keindahan. Maka sekali lagi izinkanlah aku mengatakan ”Aku mencintaimu dalam diam."

Penulis: Halawi Hayari iben Ahmad Akhyar*
*Penulis adalah Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Mataram NTB.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar